Renungan Hari ini 19 Januari 2013

”Katakan saja siapa teman-teman Anda maka saya dapat mengatakan siapakah Anda!”. Begitu bunyi sebuah pepatah kuno. Seseorang dapat ditebak sifat dan karakternya dengan mengetahui teman-temannya bergaul. Orang yang sehari-hari bergaul dengan para penjudi, biasanya dirinya juga tidak jauh dari judi. Sebaliknya, orang yang biasa bergaul dengan para seniman, dirinya juga akan bertingkah sebagaimana layaknya seorang seniman. Umumnya anggapan ini benar adanya. Kita sendiri pasti memiliki pengalaman dalam hal ini. Bukankah kita, secara sadar atau tak sadar, akan menjauhi orang-orang yang dianggap sampah masyarakat: pencuri, pelacur, penjudi? Mengapa? Karena kita tidak mau dianggap sama seperti mereka. Jadi, sebenarnya wajar bahwa orang-orang Farisi dan Ahli-ahli Taurat berpikir negatif ketika melihat Yesus makan bersama para pendosa dan Pemungut Cukai. ”Bagaimana mungkin Yesus, orang yang begitu terhormat bergaul dengan mereka?” begitu pikiran mereka. Anggapan orang Farisi tidak salah. Hanya, mereka lupa, manusia tak bisa dinilai dengan anggapan umum. Manusia itu misteri dan selalu bisa berubah. Yesus menyadarkan kita, setiap orang, termasuk orang yang paling jahat pun dapat berubah menjadi baik kembali. Bapa yang pengasih, ajarilah aku untuk mau bergaul dengan siapa pun, juga dengan mereka yang kerap tersingkir dalam masyarakat. Amin.